TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan banyak negara bergantung terhadap sumber daya alam Indonesia. Kondisi itu tercermin dari banyaknya negara yang protes saat Indonesia menyetop ekspor batu bara.
"Begitu batu bara kita stop dua minggu saja, yang telepon ke saya banyak sekali. Kepala negara, perdana menteri, presiden. Oh ini tergantung (kepada Indonesia), tergantung, tergantung, tergantung, tergantung, oh banyak sekali, ih saya kaget juga," ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022, seperti dikutip dari Antara.
Indonesia pernah menutup keran ekspor batu bara selama sebulan sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022. Kebijakan itu diambil karena banyak perusahaan tidak memenuhi ketentuan domesticc market obligation (DMO).
Baca juga: Jokowi Pamer Lagi Capaian Ekonomi RI: Semua Kepala Negara Pusing, Indonesia Tidak
Selain batu bara, banyak negara menggantungkan kebutuhan kelapa sawit atau CPO-nya terhadap Indonesia. Menurut Jokowi, saat Indonesia menghentikan sementara ekspor CPO, banyak pihak bertanya-tanya, termasuk IMF dan Bank Dunia.
Keputusan itu ditetapkan saat harga CPO meroket. Para pengusaha memilih mengekspor CPO sehingga harga minyak goreng dalam negeri terkerek signifikan.
“Kenapa stop? Ya karena saya harus mengutamakan rakyat saya dulu. Enggak bisa saya berikan ke kamu, kemudian kami kelabakan nggak punya minyak. Enggak bisa, pasti saya stop. Banyak yang mengatakan keliru, ya terserah, nggak apa pendapat orang berbeda-beda. Kalau saya rakyat yang saya utamakan," kata Jokowi.
Dari berbagai pengalaman ini, Jokowi mengatakan Indonesia memiliki posisi yang kuat di jalur perdagangan. Kekuatan itu, kata dia, semestinya dipakai untuk membangun strategi besar dalam berbisnis dan mengembangkan perekonomian.
Selanjutnya, Jokowi tak ingin Indonesia sekadar jadi negara cabang....